KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan sykur kepada
Allah Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan Hsil Observasi yang berjudul “Mengenal, Menggunakan, dan Merawat
Alat Laboratorium Biologi” ini sesuai waktu yang telah di tentukan.
Perkenaan
penulis menyampaikan ucapan terima kasih, kepada seluruh pihak yang telah
berjasa dalam penulisan makalah ini,terutama kepada Ibu Anik Puji sebagai guru
pembimbing mata pelajaran Biologi yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis,dan selanjutnya kepada seluruh rekan –rekan yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak. Dari
peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna
karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan
teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan
ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .
BAB I
Latar Belakang
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Metode Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
Laporan Hasil Observasi . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB III
Kesimpulan dan Saran
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
KATA PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
. . . . . . . . . . . .
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat adalah suatu
benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai
untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan
adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat
mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih,
maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat –
alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja
bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum.
Kesalahan dalam
penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat
dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan
bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan
lancar.
B. Tujuan
1.
Mengenal, menggunakan peralatan laboratarium
dengan benar dan aman.
2.
Merawat dan menyimpan peralatan laboratarium
agar tidak cepat rusak.
C. Metode kerja
1.
Mencari informasi mengenai fungsi dan cara
penggunaan mengenai berbagai alat laboratarium biologi dari berbagai sumber.
2.
Mencari informasi mengenai perawatan alat
laboratarium biologi dari berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan Hasil Observasi
1. Mikroskop
Fungsi mikroskop :
·
Untuk mengamati dengan jelas
benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
(kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel.
·
Untuk membantu dalam
mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan.
Cara penggunaan
mikroskop :
Ø Persiapan:
1. Keluarkan
mikroskop dari tempanya (box), lensa okuler dann objektif dari kotak hitam bila
semua masih berada di tempatnya.
2. Pasanglah
lensa okuler mulai dar perbesaran lemah, kemudian pasang semua lensa objektif
masing-masing pada tempatnya.
3.
Siapkan preparat yang akan diamati
4. Carilah
tempat yang memungkinkan agar mikroskop dapa memperoleh cahaya yang dibutuhkan
Ø Tahap Inti
1. Letakkan
mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan cara yang benar
yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan kanan menopang kaki
(dasar) mikroskop.
2. Putar
revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan
cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang
pandang).
4. Tempatkan
preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit
obyek/benda!
5. Aturlah
fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil
dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !
6. Apabila
bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga
bunyi klik
7. Apabila
telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak
lembab
Cara membersihkan atau merawat mikroskop :
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk,
kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang
sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat
higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu
dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya
jamur, atau seperti gambar ini .
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang
terselip di bagian mikroskop tersebut
dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan
dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali
membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat
dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati,
jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena
akan merusak
cat atau
merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa
yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan
selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan
lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta
mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan
menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang
tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas
suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur
lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat
penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan
intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).
2.
Kaca Obyek
Fungsi
kaca obyek :
Ø Sebagai
tempat menaruh/menempelkan benda yang ingin diamati
Cara penggunaan kaca obyek :
1. Bersihkan preparat terlebih dahulu
2. Letakkan obyek yang akan diamati dibawah
mikroskop
3. Tutup dengan cover glass/
kaca penutup
Cara membersihkan atau merawat kaca
obyek :
1. Setelah digunakan, kaca obyek dibersihkan
menggunakan kertas saring atau lap katun
2. Setelah dibersihkan, kaca obyek disimpan di
tempat/wadah khusus
3.
Kaca Penutup
Fungsi kaca penutup :
·
Untuk menutup kaca objek yang telah diberi sel atau benda
yang ingin diamati, sehingga memudahkan dalam pengamatan
Cara penggunaan kaca penutup :
1. Untuk menutup objek, kaca penutup dimiringkan
45 derajat diatas kaca preparat
2. Jatuhkan kaca penutup pada objek di preparat
tersebut hingga objek tertutup dengan baik
Cara membersihkan atau merawat kaca
penutup :
1. Setelah digunakan, kaca penutup yang menempel di
kaca obyek dibersihkan menggunakan kertas saring atau lap katun
2. Setelah dibersihkan,kaca penutup yang
terdapat di kaca obyek disimpan di tempat/wadah khusus
4.
Gelas Beaker
Fungsi
gelas
beaker :
Ø Untuk
mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi
Ø Menampung
zat kimia
Ø Media
pemanasan cairan
Ø Wadah
untuk membuat larutan
Cara
penggunaan
gelas beaker :
Pada saat mengukur volume
cairan/larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung/cembung
suatu larutan.
Cara
membersihkan
atau merawat gelas beaker :
1. Setelah digunakan,
bersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue
khusus
2. Letakkan di tempat ketika tidak digunakan.
5.
Gelas Ukur
Fungsi
gelas
ukur :
·
Untuk mengukur
volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi dalam jumlah
tertentu
Cara
penggunaan
gelas ukur :
Pada saat mengukur volume
cairan/larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung/cembung
suatu larutan.
Cara
membersihkan
atau merawat gelas ukur :
Karena sifat yang tidak tahan terhadap basa kuat maka pembersihan peralatan
gelas ukur disarankan menggunakan deterjen dengan konsentrasi tidak lebih dari
2%.
Jika peralatan gelas tersebut kita gunakan untuk analisa lemak maka dalam
pembersihannya dapat menggunakan pelarut organik (dibilas dan direndam)
kemudian pada tahap akhir baru direndam dengan menggunakan air. Pada saat
pembersihan sangat disarankan menggunakan busa / sikat plasik yang halus
sehingga tidak merusak peralatan gelas tersebut.
6.
Kaca Arloji
Fungsi
kaca arloji :
·
Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan
sampel
·
Tempat saat menimbang bahan kimia
·
Tempat untuk mengeringkan padatan dalam
desikator
Cara
penggunaan
kaca arloji :
1. Saat ingin menimbang bahan kimia, simpan zat
atau bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
2. Timbang zat atau bahan kimia tersebut
Cara
membersihkan
atau merawat kaca arloji :
Cukup
dicuci dengan pembersih seusai digunakan dan setelah itu disimpan di tempat
yang aman, mudah dicari dan mudah diambil karena bendanya lumayan kecil.
7.
Erlenmeyer
Fungsi Erlenmeyer :
·
Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
·
Menampung filtrat hasil penyaringan
·
Menampung titran (larutan yang ditritasi) pada
proses titrasi
Cara penggunaan Erlenmeyer :
1. Bersihkan erlenmeyer
yang akan digunakan
2. Terdapat pengukur di tabung untuk menghitung
atau mengukur banyaknya hasil titrasi
Cara membersihkan atau merawat
Erlenmeyer :
Dalam penyimpanan dan penataan diletakkan sesuai dalam
jajaran bahan dasar penyusun alat tersebut. Erlenmeyer disimpan pada satu tahap
rak, maka pada tahap rak itu pula harus ditata kelompok labu erlenmeyer yang
bermulut lebar berukuran 100 mL, 250 mL, dan 500 mL masing-masing secara
terpisah; juga ditata labu erlenmeyer bermulut kecil dengan ukuran 100 mL, 250
mL, dan 500 mL secara terpisah.
8.
Cawan Petri
Fungsi cawan petri :
·
Sebagai tempat media yang akan
digunakan untuk menumbuhkan mikrobia
Cara penggunaan cawan petri :
1.
Beberapa jenis petri dish ada yang bisa digunakan
kembali setelah kita sterilkan dengan Autoclave.
2.
Pensterilan dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisma
lain yang mungkin ada dalam cawan petri.
3.
Setelah pensterilan dilakukan maka kita dapat mengisi
cawan petri dengan media agar (alga merah) atau lainnya yang mengandung
nutrisi, garam, darah, indikator, antibiotik dan lain lain yang membantu
mempercepat pertumbuhan dari bekteri atau mikroorganisma lainnya.
4.
Kemudian cawan petri yang mengandung agar ini
disimpan dalam kulkas dalam posisi terbalik dan dapat dikeluarkan bila
diperlukan.
5.
Bila anda ingin mengeluarkannya dari kulkas biarkan
hingga mencapai suhu kamar kemudian ambil sampel bakteri atau mikroorganisme
lainnya dan tuangkan pada media tersebut atau bisa juga kita gunakan kapas lalu
secara zig-zag kita bilas secara perlahan-lahan supaya tidak merusak media.
6.
Tutup cawan petri dengan penutupnya secara benar lalu
kita simpan pada suhu ruang sekitar 37°C dan memungkinkan untuk tumbuh selama
beberapa hari. Setelah sel kultur tumbuh, ambillah sample dan
gunakan media tersebut untuk studi lebih lanjut.
Cara
membersihkan
atau merawat cawan petri :
1.
Cawan petri biasanya disterilkan bersama
dengan kertas saring di dalamnya.
2.
Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian
dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan kertas putih cokelat untuk
disterilisasi dengan oven.
9.
Tabung Reaksi
Fungsi tabung reaksi :
·
Sebagai
tempat untuk mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil
Cara penggunaan tabung reaksi :
1. Tabung reaksi
dipegang pada lehernya, miringkan sedikit 60 lalu diisi dengan larutan yang
akan diperiksa dengan pipet tetes.
2. Bila tabung
beserta isinya akan dipanaskan, tabung dipegang dengan alat pemegang tabung dan
pemanasan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan dari bawah mulut tabung harus
diarahkan pada diri sendiri atau orang lain.
Cara membersihkan tabung reaksi :
1.
Penyimpanan pada suhu 270C – 370C dan diberi
penerangan 25 watt.
2.
Ruangan diberi silikon sebagai zat
higroskopis.
3.
Gunakan alkohol, acetone, kapas dan pompa
angin untuk membersihkan debu.
4.
Pada saat memanaskan harus diatas kawat kasa,
boleh secara langsung asal bahan dari pyrex.
5.
Gelas yg akan direbus dimasukkan ke air dingin
terlebih dahulu, baru kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan
6.
Setelah selesai dipakai, gelas terlebih dahulu
dibersihkan, bisa menggunakan air bersih, detergent(penghilang lemak), maupun
larutan.
10.
Rak
Tabung Reaksi
Fungsi rak tabung reaksi :
·
Menyimpan tabung raksi.
·
Mengeringkan tabung reaksi.
·
Menjaga agar tabung reaksi
tidak berjamur.
Cara penggunaan rak tabung reaksi :
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
Cara membersihkan rak tabung reaksi :
Untuk membersihkannya cukup di cuci dengan air dan di lap sampai
bersih dan kering. di tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil atau
bisa disatuakan dengan tabung reaksi.
11.
Penjepit Tabung Reaksi
Fungsi
penjepit
tabung reaksi :
·
Untuk
menjepit tabung reaksi
·
Untuk membantu mengambil benda pada kondisi panas
Cara
penggunaan
penjepit tabung reaksi :
Tekan bagian tengah penjepit,dengan begitu kepala penjepit
akan terbuka dan siap untuk menjepit tabung reaksi. Jika sudah digunakan
hendaknya di cuci dengan menggunakan air biasa. Dan di taruh di tempat yang
tidak lembab untuk menghindari kayu menjadi berjamur.
Cara
membersihkan
atau merawat penjepit tabung reaksi :
Cukup di lap saja menggunakan kain bersih dan disimpandi tempat
yang aman, mudah dicari dan mudah diambil karena bendanya lumayan kecil.
12.
Pipet Tetes
Fungsi
pipet tetes :
·
Mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil
Cara
penggunaan
pipet tetes :
1. Karet
yang ada pada ujung pipet dipencet kemudian dimasukkan dalam larutan
2. Lepaskan
tekanan pada karet tad
3. Pindahkan pada wadah dan tekan kembali
karetnya, teteskan sesuai yang diinginkan
Cara
membersihkan
atau merawat pipet tetes :
Dibersihkannya hanya menggunakan air atau jika masih ada kotoran
yang susah hilang bisa menggunakan aseton atau alkohol atau HCl.
13.
Mortar
dan Pistil
Fungsi
mortar dan pistil :
·
Untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia
Cara
penggunaan
mortar dan pistil :
1.
Bahan kimia yang akan dihancurkan , diletakkan Mortar
2.
Hancurkan padatan tersebut dengan menggunakan pistil
Cara
membersihan
atau merawat mortar dan pistil :
Dicuci menggunakan air hingga bersih lalu dikeringkan dan disimpan
di tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil agar tidak pecah karena
bahannya yang terbuat dari logam.
14.
Palet Uji Makanan
Fungsi
palet uji
makanan :
·
Untuk meletakan bahan/sample makanan yang akan
diuji.
Cara
penggunaan
palet uji
makanan :
Letakkan saja bahan/sample diatas palet ui makan jika perlu
ditakar maka diukur beratnya terlebih dahulu
Cara
membersihkan
atau merawat palet uji makanan :
Cukup dicuci dengan air mengalir dan pembersih dan dikeringkan
menggunakan lap bersih.
15.
Respirometer Sederhana
Fungsi
respirometer
sederhana :
·
mengukur banyaknya oksigen yang
diambil atau digunakan dalam satu waktu tertentu pada pernafasan hewan serangga
atau pernafasan akar atau bagian dari tumbuhan lain
Cara
penggunaan
respirometer sederhana :
1.
Spesimen (hewan kecil/bagian tumbuhan)
ditimbang terlebih dahulu. Untuk spesimen hewan kecil harus yang masih lincah
dan yang tumbuhan harus yang masih segar.
2.
Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler
berskala. Masukkan kurang lebih 10 kristal KOH ke dalam Tabung spesimen yang
fungsinya untuk mengikat C02), setelah itu ditutup dengan selapis kapas agar
spesimen yang akan dimasukkan tidak bersentuhan dengan KOH.
3.
Spesimen dimasukkan ke dalam tabung, kemudian
tabung spesimen ditutup rapat dengan pipa kapiler berskala. Untuk mencegah
terjadinya kebocoran pada sambungan antara tabung spesime dengan pipa kapiler
berskala diberi plastisin atau vaselin.
4.
Tutup ujung pipa kapiler dengan ujung jari
selama 2-3 menit. Segera setelah ujung jari dilepas gunakan pipet tetes atau
siring injeksi untuk menutup ujung pipa kapiler dengan cairan berwarna (eosin,
Methylen blue).
5.
Perhatikan perubahan kedudukan cairan berwarna
selang waktu tertentu, misalnya 5 menit sekali. Data hasil pengamatan disajikan
dalam bentuk tabel.
6.
Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat
dihitung penggunaan oksigen oleh spesimen dalam ml/gram/menit.
Cara
membersihkan
atau merawat respirometer sederhana :
Setelah selesai digunakan, respirometer dilepaskan dari
bantalannya. Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler, keduanya dicuci
bersih dan dikeringkan.
16.
Bunsen Kaca
Fungsi
Bunsen kaca :
·
Untuk memanaskan
larutan
·
Untuk strerilisasi dalam suatu proses
Cara
penggunaan
Bunsen kaca :
1.
Menyalakan Bunsen.
2.
Memanaskan alat-alat tersebut di atas api
sampai pijar.
Cara
membersihkan
atau merawat bunsen kaca :
Bunsen kaca dapat dibersihkan dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakan kain bersih lalu disimpan ditempat yang aman dan mudah diambil agar
tidak pecah karena terbuat dari kaca.
17.
Neraca O-Hausse
Fungsi
neraca
O-Hausse :
·
Digunakan untuk mengukur massa benda dengan
ketelitian 0.01 gram.
Cara
penggunaan
neraca O-Hausse :
1.
Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan
digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping
atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca
sejajar.
2.
Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
3.
Menggeser skalanya dimulai dari yang skala
besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik
setimbang 0, dan
4.
Jika
dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.
Cara
membersihkan
atau merawat neraca O-Hausse :
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan,
bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus
atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan
harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang
lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan
dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak
timbangan.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama,
fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan
berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa
mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda – beda. Selain itu kebersihan alat dan tempat juga mempengaruhi
konsentrasi larutan.
Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium
lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan
dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam hasil observasi ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan observasi ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya hasil observasi ini dan dan penulisan di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga hasil observasi ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya hasil observasi ini dan dan penulisan di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga hasil observasi ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis
No comments:
Post a Comment