Sunday, March 5, 2017

Alat - Alat Laboratorium

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan sykur kepada Allah Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Hsil Observasi yang berjudul “Mengenal, Menggunakan, dan Merawat Alat Laboratorium Biologi” ini sesuai  waktu yang telah di tentukan.
Perkenaan penulis menyampaikan ucapan terima kasih, kepada seluruh pihak yang telah berjasa dalam penulisan makalah ini,terutama kepada Ibu Anik Puji sebagai guru pembimbing mata pelajaran Biologi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis,dan selanjutnya kepada seluruh rekan –rekan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.



Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB I
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Metode Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
Laporan Hasil Observasi . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB III
Kesimpulan dan Saran  . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
KATA PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . .. . . . . . . . . . . . . . . 
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . .  .. . . . . . . . . . . . . 



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum.
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
B.      Tujuan
1.       Mengenal, menggunakan peralatan laboratarium dengan benar dan aman.
2.       Merawat dan menyimpan peralatan laboratarium agar tidak cepat rusak.

C.      Metode kerja
1.       Mencari informasi mengenai fungsi dan cara penggunaan mengenai berbagai alat laboratarium biologi dari berbagai sumber.
2.       Mencari informasi mengenai perawatan alat laboratarium biologi dari berbagai sumber.



BAB II
PEMBAHASAN
Laporan Hasil Observasi
1.       Mikroskop


Fungsi mikroskop :
·         Untuk mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel.
·         Untuk membantu dalam mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan.
Cara penggunaan mikroskop :
Ø  Persiapan:
1.  Keluarkan mikroskop dari tempanya (box), lensa okuler dann objektif dari kotak hitam bila semua masih berada di tempatnya.
2.  Pasanglah lensa okuler mulai dar perbesaran lemah, kemudian pasang semua lensa objektif masing-masing pada tempatnya.
3.  Siapkan preparat yang akan diamati
4.  Carilah tempat yang memungkinkan agar mikroskop dapa memperoleh cahaya yang dibutuhkan

Ø  Tahap Inti

1.  Letakkan mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan cara yang benar yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan kanan menopang kaki (dasar) mikroskop.
2.  Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3.  Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4.  Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
5.  Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !
6.  Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik
7.   Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab

Cara membersihkan atau merawat mikroskop  :
1.   Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti gambar ini .
 2.  Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
 3.  Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4.   Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak 
cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
 5.  Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.
 6.  Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

2.       Kaca Obyek


Fungsi kaca obyek  :
Ø  Sebagai tempat menaruh/menempelkan benda yang ingin diamati

Cara penggunaan kaca obyek  :
1.  Bersihkan preparat terlebih dahulu
2.  Letakkan obyek yang akan diamati dibawah mikroskop
3.  Tutup dengan cover glass/ kaca penutup

Cara membersihkan atau merawat kaca obyek  :
1.  Setelah digunakan, kaca obyek dibersihkan menggunakan kertas saring atau lap katun
2.  Setelah dibersihkan, kaca obyek disimpan di tempat/wadah khusus




3.       Kaca Penutup


Fungsi kaca penutup  :
·         Untuk menutup kaca objek yang telah diberi sel atau benda yang ingin diamati, sehingga memudahkan dalam pengamatan

Cara penggunaan kaca penutup  :
1.  Untuk menutup objek, kaca penutup dimiringkan 45 derajat diatas kaca preparat
2.  Jatuhkan kaca penutup pada objek di preparat tersebut hingga objek tertutup dengan baik

Cara membersihkan atau merawat kaca penutup  :
1.  Setelah digunakan, kaca penutup yang menempel di kaca obyek dibersihkan menggunakan kertas saring atau lap katun
2.  Setelah dibersihkan,kaca penutup yang terdapat di kaca obyek disimpan di tempat/wadah khusus



4.       Gelas Beaker


Fungsi gelas beaker  :
Ø  Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi
Ø  Menampung zat kimia
Ø  Media pemanasan cairan
Ø  Wadah untuk membuat larutan

Cara penggunaan gelas beaker  :
Pada saat mengukur volume cairan/larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung/cembung suatu  larutan.

Cara membersihkan atau merawat gelas beaker  :
1.  Setelah digunakan, bersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus
2.  Letakkan di tempat ketika tidak digunakan.



5.       Gelas Ukur


Fungsi gelas ukur  :
·         Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi dalam jumlah tertentu

Cara penggunaan gelas ukur  :
Pada saat mengukur volume cairan/larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung/cembung suatu  larutan.

Cara membersihkan atau merawat gelas ukur  :
Karena sifat yang tidak tahan terhadap basa kuat maka pembersihan peralatan gelas ukur disarankan menggunakan deterjen dengan konsentrasi tidak lebih dari 2%.
Jika peralatan gelas tersebut kita gunakan untuk analisa lemak maka dalam pembersihannya dapat menggunakan pelarut organik (dibilas dan direndam) kemudian pada tahap akhir baru direndam dengan menggunakan air. Pada saat pembersihan sangat disarankan menggunakan busa / sikat plasik yang halus sehingga tidak merusak peralatan gelas tersebut.

6.       Kaca Arloji


Fungsi kaca arloji  :
·         Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
·         Tempat saat menimbang bahan kimia
·         Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

Cara penggunaan kaca arloji  :
1.  Saat ingin menimbang bahan kimia, simpan zat atau bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
2.  Timbang zat atau bahan kimia tersebut

Cara membersihkan atau merawat kaca arloji  :
Cukup dicuci dengan pembersih seusai digunakan dan setelah itu disimpan di tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil karena bendanya lumayan kecil.



7.       Erlenmeyer


Fungsi Erlenmeyer  :
·         Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
·         Menampung filtrat hasil penyaringan
·         Menampung titran (larutan yang ditritasi) pada proses titrasi

Cara penggunaan Erlenmeyer  :
1.  Bersihkan erlenmeyer yang akan digunakan
2.  Terdapat pengukur di tabung untuk menghitung atau mengukur banyaknya hasil titrasi

Cara membersihkan atau merawat Erlenmeyer  :
Dalam penyimpanan dan penataan diletakkan sesuai dalam jajaran bahan dasar penyusun alat tersebut. Erlenmeyer disimpan pada satu tahap rak, maka pada tahap rak itu pula harus ditata kelompok labu erlenmeyer yang bermulut lebar berukuran 100 mL, 250 mL, dan 500 mL masing-masing secara terpisah; juga ditata labu erlenmeyer bermulut kecil dengan ukuran 100 mL, 250 mL, dan 500 mL secara terpisah.



8.       Cawan Petri


Fungsi cawan petri  :
·         Sebagai tempat media yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikrobia

Cara penggunaan cawan petri  :
1.       Beberapa jenis petri dish ada yang bisa digunakan kembali setelah kita sterilkan dengan Autoclave.
2.       Pensterilan dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisma lain yang mungkin ada dalam cawan petri.
3.       Setelah pensterilan dilakukan maka kita dapat mengisi cawan petri dengan media agar (alga merah) atau lainnya yang mengandung nutrisi, garam, darah, indikator, antibiotik dan lain lain yang membantu mempercepat pertumbuhan dari bekteri atau mikroorganisma lainnya.
4.       Kemudian cawan petri yang mengandung agar ini  disimpan dalam kulkas dalam posisi terbalik dan dapat dikeluarkan bila diperlukan.
5.       Bila anda ingin mengeluarkannya dari kulkas biarkan hingga mencapai suhu kamar kemudian ambil sampel bakteri atau mikroorganisme lainnya dan tuangkan pada media tersebut atau bisa juga kita gunakan kapas lalu secara zig-zag kita bilas secara perlahan-lahan supaya tidak merusak media.
6.       Tutup cawan petri dengan penutupnya secara benar lalu kita simpan pada suhu ruang sekitar 37°C dan memungkinkan untuk tumbuh selama beberapa hari. Setelah sel kultur tumbuh, ambillah  sample dan gunakan media tersebut untuk studi lebih lanjut.

Cara membersihkan atau merawat cawan petri  :
1.       Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya.
2.       Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven.

9.       Tabung Reaksi


Fungsi tabung reaksi  :
·         Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil

Cara penggunaan tabung reaksi  :
1.       Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan sedikit 60 lalu diisi dengan larutan yang akan diperiksa dengan pipet tetes.
2.       Bila tabung beserta isinya akan dipanaskan, tabung dipegang dengan alat pemegang tabung dan pemanasan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan dari bawah mulut tabung harus diarahkan pada diri sendiri atau orang lain.

Cara membersihkan tabung reaksi  :
1.       Penyimpanan pada suhu 270C – 370C dan diberi penerangan 25 watt.
2.       Ruangan diberi silikon sebagai zat higroskopis.
3.       Gunakan alkohol, acetone, kapas dan pompa angin untuk membersihkan debu.
4.       Pada saat memanaskan harus diatas kawat kasa, boleh secara langsung asal bahan dari pyrex.
5.       Gelas yg akan direbus dimasukkan ke air dingin terlebih dahulu, baru kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan
6.       Setelah selesai dipakai, gelas terlebih dahulu dibersihkan, bisa menggunakan air bersih, detergent(penghilang lemak), maupun larutan.



10.    Rak Tabung Reaksi


Fungsi rak tabung reaksi  :
·         Menyimpan tabung raksi.
·         Mengeringkan tabung reaksi.
·         Menjaga agar tabung reaksi tidak berjamur.

Cara penggunaan rak tabung reaksi  :
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.

Cara membersihkan rak tabung reaksi  :
Untuk membersihkannya cukup di cuci dengan air dan di lap sampai bersih dan kering. di tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil atau bisa disatuakan dengan tabung reaksi.



11.    Penjepit Tabung Reaksi


Fungsi penjepit tabung reaksi  :
·         Untuk menjepit tabung reaksi
·         Untuk membantu mengambil benda pada kondisi panas

Cara penggunaan penjepit tabung reaksi  :
Tekan bagian tengah penjepit,dengan begitu kepala penjepit akan terbuka dan siap untuk menjepit tabung reaksi. Jika sudah digunakan hendaknya di cuci dengan menggunakan air biasa. Dan di taruh di tempat yang tidak lembab untuk menghindari kayu menjadi berjamur.

Cara membersihkan atau merawat penjepit tabung reaksi  :
Cukup di lap saja menggunakan kain bersih dan disimpandi tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil karena bendanya lumayan kecil.


12.    Pipet Tetes


Fungsi pipet tetes  :
·         Mengambil cairan dalam skala tetesan kecil

Cara penggunaan pipet tetes  :
1.       Karet yang ada pada ujung pipet dipencet kemudian dimasukkan dalam larutan
2.       Lepaskan tekanan pada karet tad
3.        Pindahkan pada wadah dan tekan kembali karetnya, teteskan sesuai yang diinginkan

Cara membersihkan atau merawat pipet tetes  :
Dibersihkannya hanya menggunakan air atau jika masih ada kotoran yang susah hilang bisa menggunakan aseton atau alkohol atau HCl.



13.    Mortar dan Pistil


Fungsi mortar dan pistil  :
·         Untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia

Cara penggunaan mortar dan pistil  :
1.  Bahan kimia yang akan dihancurkan , diletakkan Mortar
2.   Hancurkan padatan tersebut dengan menggunakan pistil

Cara membersihan atau merawat mortar dan pistil  :
Dicuci menggunakan air hingga bersih lalu dikeringkan dan disimpan di tempat yang aman, mudah dicari dan mudah diambil agar tidak pecah karena bahannya yang terbuat dari logam.


14.    Palet Uji Makanan


Fungsi palet uji makanan  :
·         Untuk meletakan bahan/sample makanan yang akan diuji.

Cara penggunaan palet uji makanan  :
Letakkan saja bahan/sample diatas palet ui makan jika perlu ditakar maka diukur beratnya terlebih dahulu

Cara membersihkan atau merawat palet uji makanan  :
Cukup dicuci dengan air mengalir dan pembersih dan dikeringkan menggunakan lap bersih.



15.    Respirometer Sederhana


Fungsi respirometer sederhana  :
·          mengukur banyaknya oksigen yang diambil atau digunakan dalam satu waktu tertentu pada pernafasan hewan serangga atau pernafasan akar atau bagian dari tumbuhan lain
Cara penggunaan respirometer sederhana  :
1.       Spesimen (hewan kecil/bagian tumbuhan) ditimbang terlebih dahulu. Untuk spesimen hewan kecil harus yang masih lincah dan yang tumbuhan harus yang masih segar.
2.       Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler berskala. Masukkan kurang lebih 10 kristal KOH ke dalam Tabung spesimen yang fungsinya untuk mengikat C02), setelah itu ditutup dengan selapis kapas agar spesimen yang akan dimasukkan tidak bersentuhan dengan KOH.
3.       Spesimen dimasukkan ke dalam tabung, kemudian tabung spesimen ditutup rapat dengan pipa kapiler berskala. Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan antara tabung spesime dengan pipa kapiler berskala diberi plastisin atau vaselin.
4.       Tutup ujung pipa kapiler dengan ujung jari selama 2-3 menit. Segera setelah ujung jari dilepas gunakan pipet tetes atau siring injeksi untuk menutup ujung pipa kapiler dengan cairan berwarna (eosin, Methylen blue).
5.       Perhatikan perubahan kedudukan cairan berwarna selang waktu tertentu, misalnya 5 menit sekali. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel.
6.       Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat dihitung penggunaan oksigen oleh spesimen dalam ml/gram/menit.

Cara membersihkan atau merawat respirometer sederhana  :
Setelah selesai digunakan, respirometer dilepaskan dari bantalannya. Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler, keduanya dicuci bersih dan dikeringkan.



16.    Bunsen Kaca


Fungsi Bunsen kaca  :
·         Untuk memanaskan larutan
·         Untuk strerilisasi dalam suatu proses

Cara penggunaan Bunsen kaca  :
1.       Menyalakan Bunsen.
2.       Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

Cara membersihkan atau merawat bunsen kaca  :
Bunsen kaca dapat dibersihkan dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan kain bersih lalu disimpan ditempat yang aman dan mudah diambil agar tidak pecah karena terbuat dari kaca.


17.    Neraca O-Hausse


Fungsi neraca O-Hausse  :
·         Digunakan untuk mengukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.

Cara penggunaan neraca O-Hausse  :
1.       Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
2.       Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
3.       Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, dan
4.        Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.

Cara membersihkan atau merawat neraca O-Hausse  :
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda. Selain itu kebersihan alat dan tempat juga mempengaruhi konsentrasi larutan.

Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.




KATA PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam hasil observasi ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan observasi ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya hasil observasi ini dan dan penulisan di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga hasil observasi ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.




Penulis


No comments:

Post a Comment