Metode Pewarnaan Gram
pada
Pengamatan Sel Bakteri
Nama
Kelompok :
Ø Harviadin Mariri {
12 }
Ø Lina Nur Azizah {
15 }
Ø Lutfi Nur Fatoni {
17 }
Ø Riska Tri Septiana { 28 }
Ø Winadya Anggi Basoni {
34 }
Kelas : X-MIA 1
SMA NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO
Metode Pewarnaan Gram
pada Pengamatan Sel Bakteri
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan
teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri
Klebsiella pneumoniae.
Dalam
pengamatan suatu bakteri harus diberi pewarnaan dengan tujuan untuk memudahkan
melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk
melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan
vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri
dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.
Prinsip
dasar dari pewarnaan gram yaitu adanya ikatan ion antara komponen seluler dari
bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi
ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada
pewarnaan. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarnaan asam
dan pewarnaan basa. Pewarnaan asam dapat terjadi jika senyawa pewarna bermuatan
negative. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung
bermuatan negative, sehingga pewarna asam yang bermuatan negative akan ditolak
oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarnaan asam ini disebut pewarnaan
negative. Pewarnaan basa bisa terjadi bila senyawa pewarna bersifat positif,
sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan
terlihat
Dalam
pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu zat warna utama
(violet kristal),
mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan
warna utamapencuci /
peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan
uantuk melunturkan zat warna utama, dan zat warna kedua
/ cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah
kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Pengecatan
gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu pemberian cat warna utama (cairan kristal
violet) berwarna ungu, pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan
JKJ, pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam, pemberian cat lawan
yaitu cat warna safranin.
Dengan
metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri
Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap
cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi
dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada
mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.
Bakteri
Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil
ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak.
Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan
setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna
merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua
tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
Perbedaan
dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari
dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang
dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi
peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan
peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Foto mikroskopis
Bakteri gram positif Bakteri gram negatif
Dari gambar diatas, dapat didimpulkan perbedaan
karakteristik antara bakteri gram positif dan gram negative :
Pembeda
|
Gram Positif
|
Gram Negatif
|
Pengamatan mikroskop
|
berwarna biru atau ungu
|
berwarna merah atau merah muda
|
Dinding sel
|
homogen dan tebal
(20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian lagi
terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat
|
terdiri lapisan membran luar dan membran
dalam, diantaranya terdapat lapisan peptidoglikan setebal 2-7 nm, tebal
membran luar 7-8 nm tersusun dari polisakarida, lipid, dan protein
|
Bentuk sel
|
bulat, batang
atau filamen
|
bulat, oval,
batang lurus atau melingkar seperti koma, heliks atau flamen, dan beberapa
memiliki kapsul pelindung
|
Reproduksi
|
pembelahan biner
|
pembelahan biner,
kadang pertunasan
|
Metabolisme
|
kemoorganoheterotrof
|
fototrof,
kemolitoaotutrof, kemoorganoheterotrof
|
Alat gerak
|
kebanyakan
nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus
|
motil dan non
motil, bentuk flagela bervariasi, polar, iopotrikus dan petritrikus
|
Resisten terhadap fisik
|
lebih resisten terhadap gangguan
fisik
|
tidak lebih resisten terhadap
gangguan fisik
|
Resisten terhadap alkali (KOH 1%)
|
larut
|
lebih pekat
|
Kepekaan
|
tidak peka terhadap streptomisin
|
peka terhadap streptomisin
|
Lapisan
|
memiliki lapisan lilin dan asam
lemak mikolat
|
tidak memiliki lapisan lilin dan
asam mikolat
|
lipid
|
lipid mencapai 60 % dari berat
dinding sel
|
(-)
|
Daya tahan
|
tahan terhadap asam
|
tidak tahan terhadap asam
|
No comments:
Post a Comment