Sunday, March 5, 2017

Metode Pewarnaan Gram Pada Sel Bakteri

Metode Pewarnaan Gram
pada Pengamatan Sel Bakteri





Nama Kelompok  :
Ø Harviadin Mariri              { 12 }
Ø Lina Nur Azizah                { 15 }
Ø Lutfi Nur Fatoni                { 17 }
Ø Riska Tri Septiana            { 28 }
Ø  Winadya Anggi Basoni     { 34 }
Kelas          :  X-MIA 1
SMA NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO



Metode Pewarnaan Gram pada Pengamatan Sel Bakteri

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dalam pengamatan suatu bakteri harus diberi pewarnaan dengan tujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.
Prinsip dasar dari pewarnaan gram yaitu adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarnaan asam dan pewarnaan basa. Pewarnaan asam dapat terjadi jika senyawa pewarna bermuatan negative. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negative, sehingga pewarna asam yang bermuatan negative akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarnaan asam ini disebut pewarnaan negative. Pewarnaan basa bisa terjadi bila senyawa pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan terlihat
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu zat warna utama (violet kristal), mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utamapencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama, dan zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu, pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ, pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam, pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.
Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel  dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).


Foto mikroskopis

                                Bakteri gram positif                                 Bakteri gram negatif
  


Dari gambar diatas, dapat didimpulkan perbedaan karakteristik antara bakteri gram positif dan gram negative :
Pembeda
Gram Positif
Gram Negatif
Pengamatan mikroskop
berwarna biru atau ungu
berwarna merah atau merah muda
Dinding sel
homogen dan tebal (20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan  sebagian lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat
terdiri lapisan membran luar dan membran dalam, diantaranya terdapat lapisan peptidoglikan setebal 2-7 nm, tebal membran luar 7-8 nm tersusun dari polisakarida, lipid, dan protein
Bentuk sel
bulat, batang atau filamen
bulat, oval, batang lurus atau melingkar seperti koma, heliks atau flamen, dan beberapa memiliki kapsul pelindung
Reproduksi
pembelahan biner
pembelahan biner, kadang pertunasan
Metabolisme
kemoorganoheterotrof
fototrof, kemolitoaotutrof, kemoorganoheterotrof
Alat gerak
kebanyakan nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus
motil dan non motil, bentuk flagela bervariasi, polar, iopotrikus dan petritrikus
Resisten terhadap fisik
lebih resisten terhadap gangguan fisik
tidak lebih resisten terhadap gangguan fisik
Resisten terhadap alkali (KOH 1%)
larut
lebih pekat
Kepekaan
tidak peka terhadap streptomisin
peka terhadap streptomisin
Lapisan
memiliki lapisan lilin dan asam lemak mikolat
tidak memiliki lapisan lilin dan asam mikolat
lipid
lipid mencapai 60 % dari berat dinding sel
(-)
Daya tahan
tahan terhadap asam
tidak tahan terhadap asam


No comments:

Post a Comment