Monday, October 15, 2018

OBLIGASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Saat ini, banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan untuk melakukan ekspansi dan mengembangkan perusahaan sesuai peluang bisnis yang ada. Obligasi atau Bonds adalah surat utang jangka panjang yang memiliki kewajiban membayar bunga pinjaman secara periodik dan mengembalikan pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo. Sebagai surat utang, penerbitan obligasi melibatkan perjanjian kontra yang meningkat antara  pihak penerbit (issure) dengan pihak Pembeli Pinjaman/investor/bondbolder. Dengan kata lain, obligasi sebenarnya merupakan hutang dalam bentuk sekuriti. Penerbit obligasi merupakan debitur, sedangkan pemegang obligasi merupakan kreditur.
Obligasi sebelum diperdagangkan harus mengikuti proses pemeringkatan. Pemeringkatan terhadap obligasi akan diterbitkan bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan. Surat berharga obligasi merupakan instrument utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap manajemen dan kekayaan.

1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
             1.            Apa pengertian obligasi berbunga dan obligasi tak berbunga?
             2.            Bagaimana cara menentukan harga tak wajar?
             3.            Bagaimana obligasi dapat ditebus?
             4.            Apa pengertian dari amortisasi premium dan diskon obligasi?
             5.            Bagaimana harga di antara dua tanggal pembayaran bunga?
             6.            Bagaimana cara pencarian Yield?

1.3            Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan masalah sebagai berikut:
             1.            Untuk mengetahui pengertian obligasi berbunga dan obligasi tak berbunga.
             2.            Untuk mengetahui cara menentukan harga tak wajar.
             3.            Untuk mengetahui obligasi dapat ditebus.
             4.            Untuk mengetahui pengertian dari amortisasi premium dan diskon obligasi.
             5.            Untuk mengetahui harga di antara dua tanggal pembayaran bunga.
             6.            Untuk mengetahui pencarian Yield.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Obligasi Berbunga Dan Tak Berbunga
a)      Obligasi berbunga
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
Setiap obligasi berbunga sebagai surat utang jangka panjang memuat:
1.      Nilai nominal yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat jatuh tempo.
2.      Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal pelunasan utang obligasi.
3.      Tingkat bunga obligasi atau kupon yang biasanya dinyatakan per tahun (p.a.).
4.      Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan apakah bunga obligasi dibayar setahun sekali atau setahun dua kali.
Daya tarik lain dari obligasi sebagai surat hutang adalah sifatnya yang cukup likuid (dapat diperjual belikan di bursa efek Indonesia setiap harinya). Investor obligasi mengharapkan mendapat imbal hasil (return) atas investasinya dalam obligasi. Imbal hasil ini sering disebut Yield. Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka presentase (tanpa %). Jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105% dari harga nominal.

      b)      Obligasi tak berbunga

Zero-coupon bond = obligasi yang tidak membayar bunga secara periodik tetapi hanya membayar sebesar nilai nominal pada saat jatuh tempo. Untuk menarik investor, obligasi ini dijual dengan diskon sangat besar sehingga disebut deep-discount bond. Harga wajar obligasi tak berbunga adalah nilai sekarang dari nilai nominal obligasi. Dapat menggunakan rumus sebagai berikut:


            Keterangan :
            P = harga wajar obligasi
            F = nilai nominal atau nilai pari obligasi
            i = yield per periode
            n = jumlah periode

2.2            Penentuan Harga Wajar

           Jika diberikan variabel F, C, i, dan n, maka harga wajar obligasi adalah :

            Keterangan :
            F          =  Nilai nominal atau nilai pari obligasi
            c          =  Tingkat bunga (kupon) obligasi per periode
            C         =  Pembayaran bunga per periode
            i           =  Yield per periode
            n          =  Jumlah periode
            P          =  Harga wajar obligasi
            Harga wajar obligasi adalah jumlah nilai sekarang (present value) dari anuitas bunga yang dibayarkan dan nilai sekarang dari nilai nominalnya. Perhitungan nilai sekarang juga dapat menggunakan tabel-tabel nilai sekarang.

Persamaan lainnya yang juga dapat digunakan untuk menghitung harga wajar obligasi adalah dengan mencari selisih antara bunga yang diharapkan, yaitu yang sesuai dengan yield dan bunga yang dibayarkan. Kemudian, kita menghitung nilai sekarang dari anuitas selisih bunga ini ditambah dengan nilai nominal untuk mendapatkan harga wajar.



2.3            Obligasi Dapat Ditebus
Callable bond merupakan obligasi yang dapat ditebus sebelum jatuh tempo. Hak penebusan ini digunakan emiten jika tingkat bunga pasar lebih rendah dari pada tingkat bunga obligasi dan tidak digunakan jika tingkat bunga pasar lebih tinggi dari pada tingkat bunga obligasi. Oleh karena itu, callable bond itu menguntungkan emiten dan merugikan investor. Callable bond menimbulkan masalah dalam perhitungan harga wajar karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi tidak pasti. Adanya hak tebus ini membuat emiten yang menentukan kapan obligasi itu dilunasi.

2.4            Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi
Untuk setiap obligasi yang diperdagangkan harga wajarnya ditentukan oleh yield yang diharapkan investor. Jika yield sama dengan bunga obligasi yang dibayarkan maka harga wajar obligasi adalah sebesar nilai nominal pari-nya. Jika yield lebih rendah dari bunga obligasi yang dibayarkan, hal ini lebih menarik investor sehingga bersedia membayar di atas nilai pari-nya dikatakan obligasi dijual dengan premium. Jika yield lebih tinggi dari bunga obligasi yang dibayarkan, hal ini kurang menarik investor sehingga harus dijual di bawah nilai pari-nya dikatakan obligasi dijual dengan diskon.
Penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodik hingga tidak ada lagi pada saat jatuh tempo disebut amortisasi premium/diskon atau amortisasi agio/disagio. Cara menghitung amortisasi diskon/ premium dibagi menjadi dua, yaitu metode bunga efektif dan metode garis lurus membagi sama besar diskon dan premium untuk setiap periode.
Tabel amortisasi premium obligasi (metode bunga efektif)

Tabel amortisasi diskon obligasi (metode bunga efektif)

2.5            Harga Obligasi di antara Dua Tanggal Pembayaran Bunga
Permasalahan untuk menghitung harga wajar obligasi di antara dua tanggal pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang terkandung dalam obligasi yang diserah terimakan dan berubahnya nilai buku obligasi dari tanggal terakhir pembayaran bunga. Investor harus menghitung bunga yang terkandung atau bunga terutang (accrued interest).
Dengan menggunakan interpolasi linear sebagai pendekatan yang paling sering digunakan karena kemudahannya kita mendapatkan persamaan untuk harga obligasi berikut : Pq  =  P0 + f (P1 – P0). Bunga terutang (accrued interest) =  AI  =  f x C dan P    =  Pq + AI
Keterangan :
P0   = Harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran bunga terakhir.
P1   = Harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.
f     =  jumlah hari yang telah lewat sejak tanggal pembayaran bunga terakhir dibagi dengan total jumlah hari antara dua tanggal pembayaran bunga (yang lalu dan yang berikutnya).
Pq  = Harga penawaran obligasi di pasar (market quotation) dan tidak termasuk bunga.
P    =  Harga yang harus dibayarkan pembeli.

2.6            Pencarian Yield
Ada kalanya harga pasar sebuah obligasi diberikan tanpa dinyatakan yield. Dalam keadaan ini, investor pertama kali akan menghitung besar yield dari obligasi itu. Yield ini kemudian dibandingkan dengan yield yang diharapkan, yaitu yang sudah disesuaikan dengan resiko atau peringkatnya. Berdasarkan perbandingan yield ini, investor akan memutuskan apakah obligasi tersebut cukup menarik untuk dibeli. Investor juga menghitung yield obligasi untuk menentukan obligasi mana yang ada di pasar yang paling menarik untuk dibeli, yaitu obligasi yang memberikan selisih yield yang terbesar di atas yield yang diharapkan.
Tiga konsep yield dalam investasi obligasi, antara lain :
             1.           
Yield sekarang (current yield) = imbal hasil yang diberikan obligasi pada saat ini. Yield sekarang menghubungkan kupon tahunan yang diperoleh investor obligasi dengan harga yang dibayarkan atau harga pasar obligasi.

             2.           
Yield hingga tanggal penebusan (Yield to call – YTC) = hanya ada dalam obligasi yang dapat ditebus.



             3.           
Yield to maturity. (YTM)


Keterangan :
C = kupon obligasi
P = harga rata-rata sejak dibeli
R = tanggal penebusan pada harga


BAB III
PENUTUP

                   3.1            Kesimpulan
        ·         Obligasi berbunga (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Sedangkan Obligasi tak berbunga (Zero-coupon bond) yaitu obligasi yang tidak membayar bunga secara periodik tetapi hanya membayar sebesar nilai nominal pada saat jatuh tempo.
       ·        
Harga wajar obligasi adalah jumlah nilai sekarang (present value) dari anuitas bunga yang dibayarkan dan nilai sekarang dari nilai nominalnya.
Dapat dihitung dengan rumus :

         ·         Obligasi dapat ditebus (Callable bond) merupakan obligasi yang dapat ditebus sebelum jatuh tempo.
          ·         Amortisasi premium/diskon atau amortisasi agio/disagio yaitu penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodik hingga tidak ada lagi pada saat jatuh tempo.
       ·         Dalam menghitung harga wajar obligasi di antara dua tanggal pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang terkandung dalam obligasi yang diserah terimakan dan berubahnya nilai buku obligasi dari tanggal terakhir pembayaran bunga.
        ·         Perbandingan yield dimanfaatkan investor untuk memutuskan apakah obligasi tersebut cukup menarik untuk dibeli, yaitu obligasi yang memberikan selisih yield yang terbesar di atas yield yang diharapkan. Tiga konsep Yield dalam obligasi yaitu Yield sekarang, hingga tanggal penebusan, dan Yield to maturity.


DAFTAR PUSTAKA

·         Frensidy,Budi. 2010. Matematika Keuangan, Edisi ketiga (revisi), Jakarta: Salemba Empat.
·         Triandaru,Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta:Salemba
·         Anoraga,Padjii. 1995. Pengantar Pasar Modal, Jakarta: PT Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment