PROTISTA
A. CIRI-CIRI PROTISTA.
Protista adalah salah satu klasifikasi kerajaan hewan. Protista
memiliki sub kelompok dan divisi yang berbeda. Ciri-ciri mereka berbeda-beda.
Ciri-ciri umum Protista:
a. Protista sebagian besar uniseluler
tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial.
b. Kemungkinan Protista adalah hidup
bebas atau parasit.
c. Protista memiliki Tipe respirasi
aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
d. Protista adalah eukariota sejati dan
bernukleus.
e. Protista memiliki (9 +2) pengaturan
flagela dan memiliki organel bermembran.
f. Protista bereproduksi secara seksual
(syngamy) dan aseksual.
g. Protista dikelompokkan menjadi 3
kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur, dan seperti
tanaman(alga).
h. Menurut kategori, Protista memiliki
modus yang berbeda dalam mendapatkan makanan, seperti heterotrof atau autotrof.
i.
Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan
pigmen aksesori, bernama xanthophylls, phycobilins, dan karoten.
B. KLASIFIKASI PROTISTA
Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
1. Ciri-ciri Alga
- merupakan organisme Eukariotik
- ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang
multiseluler (bentuk lembaran).
- Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil,
alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru),
fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna
kuning) dan karotena (warna keemasan).
- Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam
golongan thalophyta.
- Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi,
pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami).
oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan
mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin
tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus
berkembang menjadi individu baru
- Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.
Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir
(epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada
tubuh hewan (epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan
berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki
sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki
klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis.
Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan
pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya.
Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar
dan air tergenang.Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel.
bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding
sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut
ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi
gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar. Contoh : Noctiluca sp,
Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta
(Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler.
Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain
(karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai
fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin.
Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis
(mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk
yang bersel satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang,
pembentukan zoospora), dan secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi
adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
1) Chlorococcum
sp
Struktur
tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara
vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora
memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
2) Chlorella
sp
Ganggang
uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki
pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat
Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi
secara vegetatif dengan membelah.
3) Spirogyra
sp
Habitatnya
di air tawar, ukuran kloroplasnya besar menyerupai pita yang
melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk
menyimpan hasil berupa fotosintesis amilum.
Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang
berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –)
berdekatan, kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya
bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya.
Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian
terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh
penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang
diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat
sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4) Ulva
sp
Habitat
Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang
pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran)
5) Chlamydomonas
sp
Memiliki
bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak
yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin,
fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b.
Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak
dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah
(hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga
sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan
penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring
kolam renang Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
e. Phaeophyta (Alga
Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat
multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c,
habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan
antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi,
zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan
spermatozoid).
Contoh :
- Laminaria sp, penghasil asam alginat
(untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
- Sargassum sp,
- Fucus sp,
- Turbinaria sp,
- Macrocystis sp
f. Rodhophyta (Alga
Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang
terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di
dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan rumput
laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan
pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum
dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan
kosmetika. Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium
sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp
Protista Mirip Hewan
Istilah Protozoa berasal dari bahasa
Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan
1. Ciri-ciri
Protozoa
- Merupakan organisme bersel
tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
- Berukuran mikroskopis, yaitu
sekitar 100 sampai 300 mikron.
- Memiliki bentuk bervariasi, ada
yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
- Umumnya dapat bergerak aktif
karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk
(flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat
gerak.
- Hidup bebas di air tawar dan
air laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai
parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan
memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
- Reproduksi secara aseksual
dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual dengan penyatuan sel
generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif
(konjugasi).
2. Klasifikasi
Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan
menjadi 4 kelas, yaitu :
a.
Flagellata (Mastigophora)
Flagellata
dari istilah Flagellum (Cambuk) sedangkan Mastigophora dari
kata mastix: (cambuk) dan poros (membawa). Merupakan
protista yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2
kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
·
Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung
pigmen hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
·
Euglena viridis, hidup di air tawar
·
Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni,
merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk
koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
·
Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua
flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut
tampak bercahaya pada waktu malam hari.
·
Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
·
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,
penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari
genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans.
Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal
manusia.
·
Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
·
Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan
tanda demam dan anemia.
·
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit
oriental.
·
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada
ternak, hospes perantara lalat tabanus.
b.
Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata
(latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia
(rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan
spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri.
Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia
membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma
akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke
sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu
makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Contoh:
·
Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal,
mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya
diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus
untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis
yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi
utk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi utk
mengeluarkan sisa makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual
dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.
·
Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu
tempat.
·
Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk
lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·
Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa
Paramaecium.
·
Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak
ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat
menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
c. Rhizopoda atau
Sarcodina
Rhizophoda berasal dari kata rhizo
yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi Rhizophoda
berarti akar kaki sedangkan Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging),
Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk
tubuhnya mudah berubah.
Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia)
dengan cara menjulur (protoplasma) gerakannya yang disebut amoeboid. Ada
bbrp macam kaki semu, yaitu lobodia (ujung tumpul) dan filopodia (ujung
runcing), dan aksopodia (teratur pd pusat)
Contoh :
- Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam
tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
1. Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena
menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
2. Entamoeba ginggivalis,
hidup di rongga mulut.
3. Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya
bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
- Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar
yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap
di dasar laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai
petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
- Radiolaria, hidup di laut.
Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
- Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat
kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring,
dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar ,
yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
d. Sporozoa
Sporozoa
dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan
berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit).
Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau
oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil
Contoh :
- Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit)
manusia, yaitu menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk
Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada
tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif berlangsung pada
tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
Jenis Plasmodium antara lain
:
1. Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica,
dengan masa sporulasi 1 atau 2 X 24 jam.
2. Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana,
dengan masa sporulasi 2 X 24 Jam.
3. Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana,
dengan masa sporulasi 3 X 24 jam.
4. Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria
ovale.
Siklus Hidup Plasmodium
- Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia
penderita Malaria. Manusia dipandang sebagai hospes denifitif.
Terdapatnya plasmodium di sepanjang saluran darah. Spora aseksual
berkembang biak pada waktu nyamuk anopheles menghisap darah. Siklus
hidupnya dimulai dari : Sporozoit – Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
- Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk
Anophels betina. Anopheles dipandang sebagai hospes intermedier.
Terdapatnya plasmodium disepanjang saluran pencernaan dan saluran ludah.
Siklus hidupnya dimulai dari Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot –
Ookinet – Oosit – Sporosit – Sporozoit.
- Toxoplasma gondii : Penyebab penyakit
Toxoplasmosis, yang menyebabkan keguguran pada ibu hamil, dan mempengaruhi
janis, kemunduran mental, kebutaan, pembengkakan hati, hidrosefalus pada
janin. Vektornya hewan suku Felidae (Kucing).
Protista mirip jamur
A. Ciri-ciri protista
mirip jamur :
1. Memiliki
sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
2. Khusus
pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan
jamur tersusun oleh zat kitin.
3. Membentuk
spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan
zoospora.
4.
Fagositik.
Jamur protista(protista mirip jamur)
terdiri atas 3 filum, yaitu :
1.
Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Jamur
lendir plasmodial (aselular) hidup sebagai dekomposer yang melakukan fagosit
terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian. Pada kondisi lingkungan
yang tidak nyaman, plasmodium (massa sitoplasma tunggal yang tidak
dibagi oleh membrane dan mengandung banyak nukleus) membentuk banyak sporangium
penghasil spora. Kumpulan sporangia akan membentuk tubuh buah. Spora akan
tumbuh saat kelembaban lingkungan di sekitarnya telah memungkinkan. Contoh
jamur lendir plasmodial adalah Physarum.
2.
Acrasiomycota( Jamur Lendir Selular)
Jamur
lendir selular hidup seperti individu sel ameboid, namun tetap terpisah saat
mereka bergabung membentuk pseudoplasmadium atau massa multiseluler. Pada jamur
lendir ini jika makanan berkurang, amoeba mensekresikan zat kimia yang
merangsang amoeba untuk bergabung membentuk plasmodium seperti siput tanpa
cangkang.plasmodium bergerak ke arah cahaya. Jika ada makanan, plasmodium ini
berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi. Sel tangkai
akan menghilang dan spora bertahan. Jika kondisi lingkungan baik, spora
membentuk amoeba dan siklus berulang.
Contoh
jamur lendir selular adalah Dyctyostelium.
3. Oomycota ( Jamur Air)
Oomyta
merupakan golongan jamur yang hidup di tempat lembab atau di air. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut :
1.
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di
jumpai inti dalam jumlah banyak.
2.
Dinding selnya terdiri dari selulosa
3.
Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela
untuk berenang di dalam air.
4.
Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin)
setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.
Nama
divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan
oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal,
dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai
perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.
No comments:
Post a Comment