Sunday, March 5, 2017

Protista


PROTISTA



A. CIRI-CIRI PROTISTA.



    Protista adalah salah satu klasifikasi kerajaan hewan. Protista memiliki sub kelompok dan divisi yang berbeda. Ciri-ciri mereka berbeda-beda. 
Ciri-ciri umum Protista:

a.       Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial.
b.      Kemungkinan Protista adalah hidup bebas atau parasit.
c.       Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
d.      Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus.
e.       Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan memiliki organel bermembran.
f.       Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual.
g.      Protista dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur, dan seperti tanaman(alga).
h.      Menurut kategori, Protista memiliki modus yang berbeda dalam mendapatkan makanan, seperti heterotrof atau autotrof.
i.        Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan pigmen aksesori, bernama xanthophylls, phycobilins, dan karoten.

B. KLASIFIKASI PROTISTA

Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
1.  Ciri-ciri Alga
  • merupakan organisme Eukariotik
  • ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
  • Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
  • Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
  • Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami  terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan  mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
  • Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.  Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2.  Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.Contoh : Euglena viridis
b.  Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar. Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c.    Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan   fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual  dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
1)     Chlorococcum sp
Struktur tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
2)     Chlorella sp
Ganggang uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah.
3)     Spirogyra sp
Habitatnya di air tawar, ukuran kloroplasnya besar  menyerupai pita yang melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk menyimpan hasil berupa fotosintesis  amilum.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –) berdekatan,  kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya. Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4)     Ulva sp
Habitat Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran)
5)     Chlamydomonas sp
Memiliki bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti  mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)
d.    Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah  karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b.  Sebagian besar kelompok ini adalah  Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom.  Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
e.   Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara  fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan            spermatozoid).
Contoh :
  • Laminaria sp,  penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
  • Sargassum sp,
  • Fucus sp,
  • Turbinaria sp,
  • Macrocystis sp
f.   Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan   rumput laut (sea weed). Reproduksi secara  Vegetatif dengan  pembentukan spora, dan secara generatif dengan  peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika. Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp


Protista Mirip Hewan
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan
1.    Ciri-ciri Protozoa
  • Merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
  • Berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron.
  • Memiliki bentuk bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
  • Umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
  • Hidup bebas di air tawar dan air laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif  (konjugasi).
2.    Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
  a.    Flagellata (Mastigophora)
Flagellata  dari istilah Flagellum (Cambuk)  sedangkan Mastigophora dari kata mastix: (cambuk) dan  poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
·         Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
·         Euglena viridis, hidup di air tawar
·         Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
·         Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
·         Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata. Contoh:
·         Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
·         Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
·         Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
·         Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
·         Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.
b.   Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan  Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Contoh:
·         Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma,  dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk  reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan  berfungsi utk membantu mencerna makanan dan vakuola  kontraktil berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan cair  (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.
·         Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
·         Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·         Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
·         Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·         Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
c.   Rhizopoda atau Sarcodina
Rhizophoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi Rhizophoda  berarti akar kaki sedangkan Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging),
Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk tubuhnya mudah berubah.
Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) dengan cara menjulur (protoplasma) gerakannya yang disebut amoeboid. Ada bbrp macam kaki semu, yaitu lobodia (ujung tumpul) dan filopodia (ujung runcing), dan aksopodia (teratur pd pusat)
Contoh :
  • Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
1.      Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
2.       Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
3.      Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
  • Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
  • Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
  • Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
d.  Sporozoa
Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit).
Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil
Contoh :
  • Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
  Jenis Plasmodium antara lain :
1.      Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica, dengan masa sporulasi  1 atau 2  X 24 jam.
2.      Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana, dengan masa sporulasi  2  X 24 Jam.
3.      Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana, dengan masa sporulasi  3 X 24 jam.
4.      Plasmodium ovale :  Penyebab penyakit malaria ovale.
Siklus Hidup Plasmodium
  • Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia penderita Malaria.  Manusia dipandang sebagai hospes denifitif. Terdapatnya plasmodium di sepanjang saluran darah. Spora aseksual berkembang biak pada waktu nyamuk anopheles menghisap darah. Siklus hidupnya dimulai dari : Sporozoit – Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
  • Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk Anophels betina. Anopheles dipandang sebagai hospes intermedier. Terdapatnya plasmodium disepanjang saluran pencernaan dan saluran ludah. Siklus hidupnya dimulai dari Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot – Ookinet – Oosit – Sporosit – Sporozoit.
  • Toxoplasma gondii : Penyebab penyakit Toxoplasmosis, yang menyebabkan keguguran pada ibu hamil, dan mempengaruhi janis, kemunduran mental, kebutaan, pembengkakan hati, hidrosefalus pada janin. Vektornya hewan suku Felidae (Kucing).


Protista mirip jamur
A.   Ciri-ciri protista mirip jamur :
1.     Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
2.     Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin.
3.     Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora.
4.     Fagositik.                                                                                    

Jamur protista(protista mirip jamur) terdiri atas 3 filum, yaitu :
1.     Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Jamur lendir plasmodial (aselular) hidup sebagai dekomposer yang melakukan fagosit terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian. Pada kondisi lingkungan yang tidak nyaman, plasmodium (massa sitoplasma tunggal yang tidak dibagi oleh membrane dan mengandung banyak nukleus) membentuk banyak sporangium penghasil spora. Kumpulan sporangia akan membentuk tubuh buah. Spora akan tumbuh saat kelembaban lingkungan di sekitarnya telah memungkinkan. Contoh jamur lendir plasmodial adalah Physarum.
2.     Acrasiomycota( Jamur Lendir Selular)
Jamur lendir selular hidup seperti individu sel ameboid, namun tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk pseudoplasmadium atau massa multiseluler. Pada jamur lendir ini jika makanan berkurang, amoeba mensekresikan zat kimia yang merangsang amoeba untuk bergabung membentuk plasmodium seperti siput tanpa cangkang.plasmodium bergerak ke arah cahaya. Jika ada makanan, plasmodium ini berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi. Sel tangkai akan menghilang dan spora bertahan. Jika kondisi lingkungan baik, spora membentuk amoeba dan siklus berulang.
Contoh jamur lendir selular adalah Dyctyostelium.
 3.     Oomycota ( Jamur Air)
Oomyta merupakan golongan jamur yang hidup di tempat lembab atau di air. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.     Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak.
2.     Dinding selnya terdiri dari selulosa
3.     Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air.
4.     Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin) setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.

Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.

No comments:

Post a Comment