PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA
Di era teknologi dan informasi digital seperti saat
ini, media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia dan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat khususnya kalangan remaja.
Media sosial banyak menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama
dalam menggunakannya.
Seiring dengan mudahnya mengakses jaringan internet,
media sosial telah menjelma menjadi gaya hidup, tidak hanya bagi orang kota,
tetapi sudah menjangkau masyarakat hingga pelosok desa, bahkan di daerah-daerah
yang miskin sinyal sekalipun.
Media sosial sendiri memberikan dampak bagi para
remaja. Baik positif maupun negatif. Dampak positifnya, mereka mendapat banyak
teman, mudah mengerjakan tugas, berbagi informasi dengan cepat, mudah
berkomunikasi dengan saudara, teman, atau siapa saja yang jaraknya jauh, dan
lain sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya, mereka sulit berinteraksi dengan
lingkungan baru, menjadi seorang yang individual karena mereka beranggapan
bahwa selama ada media sosial mereka tidak membutuhkan teman bicara, mudah
tersinggung dengan ucapan orang lain, mudah emosi, sulit berkonsentrasi, dan
lain sebagainya. Media sosial tidak akan terlepas dari pengaruh positif maupun
negatifnya, dampak itu tergantung dari penggunanya itu sendiri.
Sebagai pengguna aktif media sosial terbanyak, remaja
sangat cepat menerima pesan atau informasi yang ada di media sosial. Belum
sempurnanya kematangan pemikiran remaja itu akan membawa pengaruh negatif
terhadap informasi yang tidak baik melalui media sosial. Informasi yang
tersebar melalui media sosial disimak secara rutin mengarah ke dalam
pembentukan opini dikalangan remaja. Salah satu contohnya, sebuah official
account hanya mengutip halaman yang berisi tentang manisnya hubungan pacaran
dan secara rutin membagikannya di media sosial, secara tidak langsung fokus
perhatian remaja hanya mengarah pada pacaran bukannya tentang sekolah.
Media sosial telah merubah perilaku masyarakat
Indonesia. Keramahan dan sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia
perlahan mulai memudar. Media sosial yang seharusnya digunakan untuk mencari
atau berbagi informasi kini menjadi tempat untuk saling mengkritik, saling
menghina, dan saling menjatuhkan. Kebebasan berpendapat menjadi acuhan mereka
untuk menuangkan segala hal yang diinginkan. Media sosial secara perlahan akan
menghancurkan kemampuan anak-anak dan remaja untuk mempelajari kemampuan sosial
dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan
interaksi dengan lingkungan dan itu selalu meningkat setiap harinya.
Semenjak media sosial menyedot perhatian publik,
sebagian besar remaja menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs
yang ada di media sosial. Dengan segala kemudahannya, semua hal bisa kita
ketahui melalui media sosial. Media sosial terbukti efektif dalam memberikan
kontribusi besar bagi siapa pun yang disukai atau dibenci, positif maupun
negatif, membangun atau merusak, sangat tergantung pada pemakainya. Maka, mari
kita gunakan media sosial dengan positif, cerdas, arif dan bijaksana.
No comments:
Post a Comment